Sabtu, 07 Mei 2011

Pinjam punya bu hana

Pendidikan dan Perubahan Sosial, Modernisasi dan Pembangunan

Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa. Pendidikan mempunyai peranan penting mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Segala aspek pendidikan mengandung aspek dari kebudayaan berupa interaksi sosial masyarakat. Pendidikan sebagaimana ilmu pengetahuan itu sendiri selalu berubah, berkembang secara progresif. Sejauh mana pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan itulah sebenarnya perkembangan suatu bangsa.
Perubahan Sosial Budaya
Dalam literatur mengenai kehidupan masyarakat dan kebudayaan beberapa istilah penting selalu muncul sebagai pencerminan dinamika kehidupan manusia dari dahulu sampai sekarang. Dinamika tersebut mencerminkan adanya proses perubahan baik yang bersifat lambat, maupun yang bersifat cepat. Ada perobahan yang bersifat evolusioner dan ada yang bersifat revolusioner. Perobahan yang bersifat evolusioner memakan waktu ribuan atau ratusan tahun, suatu proses perubahan yang berkelanjutan dari bentuk yang lebih rendah, lebih sederhana ke bentuk-bentuk yang lebih tinggi, lebih kompleks. Sedangkan perobahan yang bersifat revolusioner adalah perobahan yang berlangsung dalam waktu yang lebih pendek, yang bersifat tiba-tiba, radikal dan menyeluruh.
Perobahan sosial budaya itu biasanya terjadi karena adanya dorongan dari beberapa faktor baik yang berasal dari dalam masyarakat (internal) maupun yang berasal dari luar masyarakat (eksternal). Faktor-faktor internal, merupakan faktor-faktor perubahan yang berasal dari dalam masyarakat, misalnya (1) perubahan aspek demografi (bertambah dan berkurangnya penduduk), (2) konflik antar-kelompok dalam masyarakat, (3) terjadinya gerakan sosial dan/atau pemberontakan (revolusi), dan (4) penemuan-penemuan baru, yang meliputi (a) discovery, atau penemuan  ide/alat/hal baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya (b) invention, penyempurnaan penemuan-penemuan pada discovery oleh individu atau serangkaian individu, dan (c) inovation, yaitu diterapkannya ide-ide baru atau alat-alat baru menggantikan atau melengkapi ide-ide atau alat-alat yang telah ada. Faktor-faktor eksternal, atau faktor-faktor yang beasal dari luar masyarakat, dapat berupa: (1) pengaruh kebudayaan masyarakat lain,  yang meliputi proses-proses difusi (penyebaran unsur kebudayaan), akulturasi (kontak kebudayaan), dan asimilasi (perkawinan budaya), (2)  perang dengan negara atau masyarakat lain, dan (3) perubahan lingkungan alam, misalnya disebabkan oleh bencana.
Menurut Murdock berbagai phenomena yang dapat menjadi faktor penyebab timbulnya perobahan sosial budaya adalah:
  1. Pertambahan atau pengurangan jumlah penduduk
  2. Perobahan lingkungan  geografis
  3. Perpindahan ke lingkungan baru
  4. Kontak dengan orang yang berlainan  kebudayaan
  5. Mala petaka alam dan sosial
  6. Kelahiran atau kematian seorang pemimmpin
  7. Penemuan / Inovasi
Menurut Spindler dalam sistem budaya ada 4 komponen yang berinteraksi, yaitu individu, interaksi sosial, lingkungan dan kebudayaan itu sendiri. Kontak langsung antara 2 sistem budaya akan menimbulkan perobahan pada keduanya. Berapa besar perobahan yang terjadi tergantung pada ukuran dan prestise relatif dari kebudayaan yang berhubungan. Proses perubahan dengan cara ini dinamakan akulturasi. Berhubungan erat dengan akulturasi ini adalah difusi atau peminjaman unsur-unsur budaya. Proses ini tidak memerlukan kontak langsung antara orang-orang dari dua kebudayaan yang berlainan. Berbagai saluran komunikasi dapat jadi perantara penyebaran gagasan-gagasan dari berbagai sumber. Perubahan lingkungan fisik seperti adanya banjir, epidemi, pertambahan penduduk, perubahan iklim dapat mendorong terjadi perobahan sosial budaya atau sebaliknya. Penemuan/inovasi yang diciptakan oleh seorang individu dapat menjadi sumber perobahan interaksi sosial dan sistem sosial budaya.
Menurut C.M Woods mengenal 4 macam inovasi diantranya:
  1. Variasi jangka panjang (evolusi)
  2. Penemuan (discovery)
  3. Penciptaan (invention)
  4. Difussi
Variasi jangka panjang merupakan perubahan-perubahan kecil dan perlahan-perlahan dan menumpuk  dalam pola-pola berfikir dan pola-pola perilaku yang ada yang menghasilkan sesuatu  yang secara kualitatif akan mengambil bentuk baru. Seperti upacara bendera, perkembangan organisasi sosial.
Penemuan (discovery) mencakup kesadaran akan adanya sesuatu yang baru, yang sebelumnya telah ada, secara harfiah dapat dikatakan bahwa discovery merupakan penemuan yang tidak disengaja, contohnya Api, vitamin alamiah, evolusi biologis. Sedangkan penciptaan (invention) merupakan pembuatan sesuatu yang baru dari apa-apa yang telah ada, ontohnya penggambungan unsur pesawat terbang tanpa mesin dengan motor dengan motor dan baling-baling, mesin tenun dan lain-lain.
Difusi peminjaman elamen-elemen kebudayaan merupakan bentuk inovasi yang paling umum, karena  telah berlangsung sejak semnjak lama dalam kehidupan masyarakat bangsa-bangsa, dari dulu sampai sekarang. Seperti tenunan kapas dari India,  sutrra dan kertas dari tiongkok dll, telah meyebar keseluruh bangsa-bangsa.
Inovasi merupakan proses mental yang timbul karena dirasakan adanya dorongan tertentu oleh seseorang untuk berbuat  sesuatu akibat  adanya tantangan  dari perobahan lingkungan  atau adanya kebutuhan yang perlu dipenuhi. Hal inilah yang membuat orang untuk berfikir menciptakan sesuatu yang baru.
Modernisasi dan Pembangunan
Modernisasi merupakan proses menjadi modern. Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya yang kini. Sehingga, modernisasi dapat diartikan sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang kini ada, atau konteks masa sekarang.  Apabila cara hidup suatu masyarakat seperti  yang diwariskan oleh nenek-moyang atau generasi pendahulunya, masyarakat tersebut disebut masyarakat tradisional. Istilah tradisi berasal dari kata traditum yang artinya warisan. Tekanan pengertian modernisasi adalah pada teknologi dan organisasi sosial.
Menurut Samuel Huntington proses modernisasi mengandung beberapa ciri pokok sebagai berikut:
  1. Merupakan proses bertahap, dari tatanan hidup yang primitif-sederhana menuju kepada tatanan yang lebih maju dan kompleks
  2. Merupakan proses homogenisasi. Modernisasi membentuk struktur dan kecenderungan yang serupa pada banyak masyarakat. Penyebab utama proses homogenisasi ini adalah perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi.
  3. Merupakan proses yang tidak bergerak mundur, tidak dapat dihindarkan dan tidak dapat dihentikan
  4. Merupakan proses progresif (ke arah kemajuan), meskipun tidak dapat dihindari adanya dampak (samping).
  5. Merupakan proses evolusioner, bukan revolusioner; hanya waktu dan sejarah yang dapat mencatat seluruh proses, hasil maupun akibat-akibat serta dampaknya
Alex Inkeles dan David Smith mengemukakan ciri-ciri individu modern, sebagai berikut:
  1. Memiliki alam pikiran (state of mind) yang terbuka terhadap pengalaman baru
  2. Memiliki kesanggupan membentuk dan menghargai opini
  3. Berorientasi ke depan
  4. Melakukan perencanaan
  5. Percaya terhadap ilmu pengetahuan
  6. Memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu dapat diperhitungkan
  7. Menghargai orang lain karena prestasinya
  8. Memiliki perhatian terhadap persoalan politik masyarakat
  9. Mengejar fakta dan informasi
J.W Schoorl mendefinisikan phenomena perubahan sosial budaya ini sebagai berikut “ modernisasi masyarakat itu secara umum dapat dirumuskan sebagai penerapan pengetahuan ilmiah yang adakepada semua aktifitas, semua bidang kehidupan atau kepada semua aspek –aspek masyarakat”.
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Bangsa Indonesia seperti termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah mencantumkan tujuan pembangunan nasionalnya. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia ini. Berbagai teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli sosial barat, salah satunya yang juga dianut oleh Bangsa Indonesia dalam program pembangunannya adalah teori modernisasi. Modernisasi merupakan tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh negara dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Ada dua paradigma  dalam pembangunan  yaitu paradigma modernisasi dan paradigma ketergantungan.
Pokok paradigma modernisasi adalah:
  1. Pembangunan adalah suatu proses yang spontan, tidak dapat dibalikkan dan menjadi sifat dari masing-masing negara
  2. Pembangunan secara tersirat menuju ke differensiasi struktural dan spesialisasi fungsional
  3. Proses pembangunan dapat dibagi menjadi tahap-tahapan yang berbeda, yang menunjukkan tingkat pembangunan yang dicapai oleh setiap masyarakat
  4. Pembangunan dapat dirangsang oleh persaingan ekstern atau ancaman militer dan intern serta modernisasi sektor-sektor tradisional
Pokok paradigma ketergantungan adalah:
  1. Rintangan-rintangan yang paling penting bagi pembangunan bukan tidak adanya modal atau kecekatan kewiraswataan. Hal-hal ini bersifat ekstern bagi perekonomian yang kurang berkembang
  2. Proses pembangunan dianalisa dalam arti hubungan antara kawasan-kawasan, yaitu pusat dan pinggiran
  3. Kenyataan bahwa kawasan pinggiran itu kehilangan hak atas surplusnya, pembangunan di pusat secara tersirat. Berarti keterbelakangan di derah pinggiran.
Kedua paradigma ini saling berhubungan, contohnya keterkaitan negara maju dengan negara berkembang. Keharusan pengembangan pendidikan itu akan membuka pintu untuk menuju ke dunia modern, karena hanya dengan pendidikan dapat dilakukan perubahan sosial budaya, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan, penyesuaian niali-nilai dan sikap-sikap yang mendukung pembangunan dan penguasaan berbagai keterampilan dalam menggunakan teknologi maju untuk mempercepat proses pembangunan.
Arah Perubahan Sosial Budaya
Arah perubahan sosial budaya, modernisasi dan pembangunan yang akan dituju oleh semua masyarakat bangsa-bangsa di seluruh dunia adalah meningkatkan kesejahteraaan atau kemakmuran yang diingini. Hidup di dunia sekarang dan masa depan, menuntun penguasaan ilmu dan teknologi.
Dampak Negatif  Perubahan sosial, Modernisasi, dan Pembangunan
  1. Westernisasi (meniru gaya hidup orang barat tanpa reserve).
  2. Sekularisme (pada tingkatnya yang moderat, sekularisme merupakan pandangan hidup yang memisahkan kehidupan agama dengan kehidupan dunia, pada tingkatnya yang lebih ekstrim, sekularisme merupakan pandangan hidup yang menekankan pada pentingnya kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, bahkan sampai pada faham yang tidak mengakui adanya Tuhan)
  3. Konsumerisme (pandangan hidup bahwa lebih baik membeli produk barang dan jasa daripada membuatnya sendiri)
  4. Konsumtivisme (mengkonsumsi barang dan jasa yang sebenarnya bukan merupakan keperluannya)
  5. Hedonisme (cara hidup bermewah-mewah untuk mengejar prestise atau gengsi tertentu)
  6. Liberalisme (faham kebebasan berfikir, misalnya Islam Liberal)
  7. Separatisme/pemberontakan/pergolakan daerah
  8. Kesenjangan sosial dan ekonomi, yang terjadi karena ketidakadilan dalam proses pembangunan, misalnya karena menekankan atau memprioritaskan daerah atau golongan sosial tertentu
  9. Munculnya berbagai tindak kejahatan, baik yang berupa kejahatan kerah putih (white collar crime) maupun yang berupa kejahatan kerah biru (blue collar crime)
  10. Munculnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kenakan remaja, prostitusi, dan sebagainya yang disebabkan oleh adanya keinginan untuk menyesuaikan dengan taraf hidup, tetapi tidak didukung oleh kemampuan dan ketrampilan yang memadai (demonstration effect)
Kesimpulan
Pendidikan merupakan faktor utama yang menentukan kualitas suatu bangsa. Keharusan pengembangan pendidikan itu akan membuka pintu untuk menuju ke dunia modern, karena hanya dengan pendidikan dapat dilakukan perubahan sosial budaya, yaitu pengembangan ilmu pengetahuan, penyesuaian niali-nilai dan sikap-sikap yang mendukung pembangunan dan penguasaan berbagai keterampilan dalam menggunakan teknologi maju untuk mempercepat proses pembangunan. Sehingga terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar